Smart Parenting, Komitmen Unusida Kembangkan Pembelajaran Efektif Bagi Anak Usia Dini

Sidoarjo – Pendidikan Anak Usia Dini merupakan proses belajar mengajar yang dapat menghasilkan kebiasaan tingkah laku pada diri seorang anak. Hal tersebut yang mendasari Universitas Nahldatul Ulama Sidoarjo (Unusida) menggelar kegiatan pembelajaran smart parenting bagi tenaga pendidik anak usia dini di Kabupaten Sidoarjo.

Kegiatan pembelajaran tersebut dilaksanakan secara Hybrid Learning, di Hall Unusida serta Zoom Meeting, Selasa (04/10/2022). Terdapat 163 tenaga pendidik anak usia dini yang mengikuti kegiatan tersebut.

Rektor Unusida, Dr. H. Fatkul Anam M.Si. mengatakan, program smart parenting yaitu bentuk kegiatan informal yang dilakukan untuk menyelaraskan kegiatan-kegiatan pengasuhan dan pendidikan anak di kelompok bermain dan di rumah. Parenting ini bukan sesuatu yang baru, namun juga tidak banyak yang mampu menyelenggarakannya, sehingga penting untuk dikaji dari konsep teoritis tentang manajemen program parenting pada pendidikan anak usia dini.

Upaya mengembangkan kemampuan dan potensi anak usia dini diperlukan suatu program yang dapat membantu dan mendukung terhadap perkembangan anak, salah satunya adalah diadakannya kegiatan yang menyinergikan antara pendidik PAUD dengan orang tua melalui program pendidikan orang tua (parenting education) seperti ini.

“Mengingat kegiatan ini sangat bermanfaat dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara maksimal dengan peran orang tua maupun lembaga pendidikan terkait,” katanya.

Trainer Spiritual Parenting, M. Ruman Nasruddin M.Pd.I. yang menjadi narasumber pada pembelajaran tersebut menyampaikan, Keterlibatan orang tua dalam lembaga pendidikan anak usia dini sangat penting untuk mewujudkan pembelajaran yang optimal dimasa usia emas anak.

“Pentingnya peran orang tua tidak sepenuhnya berharap pada lembaga PAUD saja untuk mendidik anaknya, tetapi kontribusi orang tua juga sangat diperlukan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak. Sebab orang tua merupakan guru pertama bagi anak,” jelasnya.

Ia menjelaskan, peran orang tua terhadap anak usia dini meliputi menjaga perilaku anak mengikuti proses belajar, bermain, memilih teman, berorientasi perkembangan anak usia dini, meningkatkan kecakapan bersosialisasi, memberikan pembelajaran benda konkret, dan dukungan positif terhadap perkembangan anak.

Pada tahun pertama kehidupannya, anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Oleh karena itu, pendidikan anak usia dini merupakan dasar bagi pembentukan kepribadian manusia seutuhnya, yaitu ditandai dengan karakter, budi pekerti luhur, pandai dan terampil.

“Anak hebat lahir dari orang tua yang terlibat. Sebab perkembangan anak pada tahun-tahun pertama sangatlah penting dan menentukan kualitas anak di masa datang,” tandasnya.

Diketahui, Unusida akan membuka program studi (prodi) baru yaitu Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) pada tahun akademik 2023-2024 mendatang. Prodi tersebut menjadi yang kedua setelah prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dalam lingkup Fakultas Agama Islam (FAI) yang dibuka mulai tahun ini.

(my/my)

MEMBANGUN BRANDING DAN DIGITALISASI MARKETING RUMAH RAJUT DI SIDOKARE KECAMATAN SIDOARJO KABUPATEN SIDOARJO

Pada tahun 2022 ini, salah satu tim dari Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo, Kembali mendapatkan kepercayaan dari Kementerian DIKBUDRISTEK untuk melaksanakan pengabdian masyarakat dalam skema Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS). UMKM yang menjadi mitra kegiatan kali ini adalah UMKM yang berfokus pada kegiatan produksi rajut. Tim yang diketuai oleh Dian Fahriani, dosen program studi Akuntansi dan 2 orang dosen mengusung tema “Membangun Branding Dan Digitalisasi Marketing Rumah Rajut Di Sidokare Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo”

Berawal dari hobi dalam kegiatan rajut, memberikan kesempatan kepada ibu rumah tangga satu ini dalam membantu keuangan keluarga. Hobi yang ditekuni dalam membuat pernak-pernik rajut memberikan inspirasi untuk mengkolaborasikan rajutannya dengan sandal dan sepatu yang terbuat dari kayu. Kombinasi keduanya menghasilkan sebuah produk yang mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi dibandingkan dengan menjual sepatu/sandar yang bahan bakunya dari kayu tersebut. Ibu rumah tangga yang bernama lengkap Yuni Suwanti Asih ini beralamatkan di desa Bungurasih 1 tapi melakukan kegiatan usahanya di desa Sidokare Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo. Ibu Yuni dibantu oleh 4 orang karyawan melakukan produksinya di sebuah rumah yang sekaligus dijadikan sebagai galeri dari produknya.

Dalam melakukan produksinya, mitra menggunakan beberapa peralatan standar dalam melakukan produksinya, antara lain: Mesin jahit 1 buah, Mesin border 1 buah, Rak untuk menyimpan produk jadi. Produk yang dihasilkan oleh mitra pada awalnya berupa produk sepatu dan sandal yang menggunakan bahan dasar kayu tapi dikombinasikan dengan hasil kerajinan sulam. Kemudian seiring dengan berjalannya waktu, produk yang dihasilkan dikembangkan menjadi beberapa varian, yaitu: Sepatu Rajut, Tas rajut, Baju rajut, Aksesoris rajut dan Home dekor rajut (tempat tisu rajut).

Produksi mitra dilakukan di ruangan yang menyatu dengan rumah tempat tinggalnya. Dibantu 4 orang karyawan, mitra memproduksi secara masal untuk selanjutnya dipasarkan. Tahapan-tahapan dalam setiap prosesnya antara lain: Tahap pertama, mitra membuat disain produk untuk dijadikan master dalam memproduksi produknya. Disain biasanya mengacu pada info-info yang trend di internet. Tahap kedua, mitra order bahan dasar setengah jadi berupa sepatu/sandal yang terbuat dari kayu. Barang setengah jadi ini disorder dari pengrajin sepatu/sandal kayu. Tahap ketiga, mitra mempuat hiasan berupa rajut yang akan dipasangkan pada sepatu dan sandal. Tahap akhir, produk yang sudah dihias dengan rajutan, disimpat di galeri/rak untuk jualan.

Pemasaran yang dilakukan oleh mitra menggunakan media sosial dengan memanfaatkan grup-grup yang diikuti oleh mitra. Selain itu, mitra juga aktif dalam mengikuti kegiatan pameran yang diadakan oleh dinas koperasi dan UMKM Kabupaten Sidoarjo. Produk yang dihasilkan mitra dijual dengan harga berkisar antara Rp 35.000,00 sampai Rp 100.000,00. Omset yang diperoleh mitra selama 1 bulan antara Rp 2 – 3 juta.

Program Kemitraan Masyarakat ini seluruhnya dibiayai oleh Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian MasyarakatDirektorat Jendral Pendidikan tinggi, Riset dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Sesuai dengan Kontrak Pelaksanaan Program Pengabdian Kepada MasyarakatNomor: 095/E5/RA.00.PM/2022, tanggal 10 MEI 2022.

— Dian Fahriani, S.E, M.SA. —