“Pajak Bertutur KPP Pratama Selatan: Edukasi dan Membangun Generasi Muda Sadar Pajak untuk Indonesia Emas”

Previous
Next

Pada hari ini, KPP Pratama Sidoarjo Selatan Kembali menggelar Pajak Bertutur 2024 bersama kalangan mahasiswa Universitas Nadhlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA)  bertajuk “Lampaui Batas, Bangkit untuk Indonesia Emas” yang dihadiri oleh lebih dari 50 peserta dari kalangan mahasiswa. Pajak Bertutur adalah kegiatan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) untuk menanamkan kesadaran pajak sejak dini kepada peserta didik. Acara ini bertujuan memberikan edukasi terhadap mahasiswa tentang pentingnya kesadaran wajib pajak, dan bertujuan agar tumbuh kepedulian terhadap pajak sebagai sumber utama penerimaan negara

Pembukaan dilakukan oleh wakil rektor UNUSIDA Ali Masyhuri, Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala tax center Fakultas Ekonomi Unusida Chairil Anwar dan Kasie Pelayanan KPP Pratama Sidoarjo Selatan, Eny. menyampaikan pentingnya Pajak Bertutur. “kegiatan ini bagian dari sinergi kita untuk memberikan edukasi kepada adik-adik mahasiswa yang berkaitan dengan pajak sejak dini. Paling tidak mereka memahami apa itu pajak, manfaatnya apa dan sebagainya,” jelas Eny, Rabu, (8/8/2024).

Materi yang dibawakan oleh KPP Pratama Sidoarjo Selatan tentang manfaat pajak yang mencakup perbedaan pajak pusat dan daerah. Menurutnya memberikan pemahaman atau edukasi sejak dini baik kepada siswa maupun mahasiswa sangat penting demi keberlanjutan menuju Indonesia emas. Bukan tidak mungkin, pendapatan pajak sangat berpengaruh terhadap pembangunan yang ada di Indonesia.

 “Jadi, tidak hanya kalangan mahasiswa. Kami juga pernah mensosialisasikan pajak bertutur ini kepada kalangan siswa-siswi yang ada di sekolah-sekolah Sidoarjo. Baik SD, SMP maupun SMA. Kebetulan KPP Pratama Sidoajro Selatan membawahi lima kawasan, yakni Kecamatan Kota Sidoarjo, Candi, Tanggulangin, Jabon dan Porong. Jadi paling tidak nanti kita lakukan sosialisasi secara bergilir di masing-masing kecamatan,” terangnya.

Di tahun 2023, KPP Pratama Sidoarjo Selatan berhasil merealisasikan penerimaan pajak sebesar Rp 936.187. 485.885 atau sebesar 103,71 persen. Sedangkan ditahun ini, KPP Pratama Sidoajro Selatan mendapat amanat target penerimaan pajak sebesar, Rp 1.026.958.617.000.

“Bagi kami ini sebuah tantangan ya. Mudah-mudahan dengan Pajak Bertutur ini bisa memberikan impact yang luar biasa terutama terhadap adik-adik mahasiswa ke depannya. Ketika mereka nantinya sudha bekerja atau bahkan sudah jadi pengusaha, setidaknya mereka sudah tahu apa itu pajak. Jadi, bukan hanya sekedar kewajiban yang harus dibayarkan. Tapi lebih memberikan kesadaran tentang pentingnya pajak,” tegasnya.

Pajak Bertutur diakhiri dengan permainan cerdas cermat dan game lainyya dan juga sesi tanya jawab yang aktif, di mana peserta dapat berdiskusi langsung dengan para pembicara.

‘’Mahasiswa Bergabung sebagai Relawan Pajak di KPP Pratama Bagian Utara: Meningkatkan Kepatuhan dan Kesadaran Pajak’’

Previous
Next

Dalam upaya meningkatkan kepatuhan pajak dan mempermudah proses pelaporan, Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) Sidoarjo meluncurkan program relawan pajak yang melibatkan mahasiswa, Program studi akuntansi UNUSIDA ikut berpartisipasi dalam program relawan pajak. Program ini dirancang untuk membantu masyarakat, terutama di daerah-daerah yang kurang terlayani, dalam menyelesaikan kewajiban pajak mereka dengan lebih efisien dan akurat.

Dalam upaya untuk meningkatkan pelayanan pajak dan kesadaran masyarakat mengenai kewajiban perpajakan, Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bagian Utara menggelar program relawan pajak yang melibatkan mahasiswa. Program ini bertujuan tidak hanya untuk membantu wajib pajak dalam proses pelaporan, tetapi juga untuk memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa dalam bidang perpajakan.

Mahasiswa yang terpilih sebagai relawan telah mengikuti serangkaian pelatihan yang mencakup aspek-aspek penting dari perpajakan, termasuk penggunaan perangkat lunak pelaporan pajak dan pemahaman tentang peraturan perpajakan terbaru. Program ini juga bertujuan untuk mengasah keterampilan komunikasi dan pelayanan publik mahasiswa. Ada 9 mahasiswa PRODI akuntansi UNUSIDA yang di tempatkan menjadi relawan pajak di bagian barat yaitu
1. MOCHAMAD ATOK P
2. AMITA F. DEWI
3. FARIDAH RAHMAWATI
4. AINUR FAHKTUR ROKHMAH
5. NABILAH SAFITRI
6. ZAHRA GUNAWAN
7. NUR AINI AFDHILAH
8. SAKINA NUR HAYATI
9. ISTIQOMAH MAULIDA M

Dalam beberapa minggu terakhir, para mahasiswa relawan telah aktif di KPP Pratama Bagian Utara, membantu wajib pajak dengan berbagai layanan. Mereka terlibat dalam sesi konsultasi, pengisian dan pengecekan SPT, serta memberikan informasi terkait kewajiban perpajakan kepada masyarakat.

Seorang relawan, Istiqomah Maulida. M, mahasiswa dari Universitas Atma Jaya, mengungkapkan antusiasmenya tentang pengalamannya. “Ini adalah kesempatan luar biasa untuk belajar langsung tentang perpajakan sambil membantu masyarakat. Seneng bisa ikut andil dalam program yg dibuat DJP  untuk edukasi perpajakan dgn ikut menjadi relawan pajak, dapet pengalaman dgn menangani langsung para wajib pajak yg punya kendala beda-beda.

“Generasi Muda dan Pajak: Kisah Inspiratif Mahasiswa Mengukir Pengalaman Relawan Pajak di KPP Bagian Barat”

Previous
Next

Program relawan pajak di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bagian Barat & Madya baru-baru ini menarik perhatian banyak pihak setelah melibatkan sejumlah mahasiswa sebagai relawan. Inisiatif ini bertujuan untuk membantu masyarakat dalam mengisi dan melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) mereka serta meningkatkan kepatuhan pajak.

Program relawan pajak di KPP Pratama Bagian Barat ini memanfaatkan keterampilan dan semangat mahasiswa untuk mendukung kegiatan pelayanan pajak. Mahasiswa yang terlibat dalam program ini merupakan bagian dari kerjasama antara KPP Pratama Bagian Barat dan beberapa universitas terkemuka di Jawa Timur, Program studi akuntansi UNUSIDA ikut berpartisipasi dalam program relawan pajak. Mereka diberikan pelatihan intensif tentang peraturan pajak dan prosedur pelaporan sebelum terjun langsung ke lapangan.

Mahasiswa yang menjadi relawan mendapatkan pelatihan mengenai berbagai aspek pajak, mulai dari peraturan terbaru hingga penggunaan perangkat lunak untuk pengisian SPT. Program ini juga mengajarkan mereka keterampilan interpersonal dan manajemen waktu yang bermanfaat dalam pelayanan publik. Ada 9 mahasiswa PRODI akuntansi UNUSIDA yang di tempatkan menjadi relawan pajak di bagian barat yaitu
1. IFTA TAKHUL LAIYA
2. SITI FATIMAH
3. FAHREZA EKA FARADHISA
4. RISKA AINUR ROSYIDA
5. WHINDI AYU MAYRENA
6. FADIA AGUSTINA HANUM
7. FASTABIQUL KHOIROH
8. ILFI NURRAHMA
9. SABRINA AINUR HALIZAH

Selama beberapa minggu terakhir, para mahasiswa relawan telah aktif membantu di berbagai kegiatan di KPP Pratama Bagian Barat. Mereka terlibat dalam sesi konsultasi pajak, mengisi dan memeriksa SPT, serta memberikan informasi kepada wajib pajak tentang kewajiban pajak mereka.

Salah satu relawan, Whindi Ayu Mayrena, mahasiswa akuntansi dari Universitas Nadhlatul Ulama Sidoarjo, mengungkapkan antusiasmenya mengenai peran barunya.

“perasaan saya saat menjadi relawan pajak sangat campur aduk namun penuh makna. Ada rasa bangga karena bisa berkontribusi langsung untuk negara dengan membantu masyarakat memahami dan memenuhi kewajiban perpajakan mereka. Di sisi lain, ada juga tantangan ketika menghadapi wajib pajak yang kebingungan atau kesulitan dengan prosedur yang rumit. Namun, setiap kali berhasil membantu seseorang menyelesaikan masalah perpajakan mereka, ada rasa puas dan bahagia yang sulit diungkapkan. Pengalaman ini juga membuat saya lebih menghargai pentingnya pajak bagi pembangunan negara dan menumbuhkan rasa empati yang lebih dalam terhadap masyarakat yang membutuhkan bimbingan.”

Workshop Re-Orientasi Mutu Kurikulum Outcome Based Education (OBE) Prodi Akuntansi UNUSIDA: Mencetak Pendidikan Berkualitas dengan Kurikulum Internasional

Previous
Next

Rabu, 22 Mei 2024 Universitas
Nadhlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) Fakultas Ekonomi Prodi Akuntansi sukses
menyelenggarakan kegiatan workshop “Reorientasi Mutu Kurikulum Berbasis Outcomes”.
Outcome Based Education (OBE) yang merupakan system pendidikann dirancang agar focus
kepada outcome/hasil dan tidak hanya berpusat pada materi yang harus selesai.

Saat ini, di zaman milenial kita
harus menghadapi tantangan globalisasi dan persaingan yang ketat, tentunya
perguruan tinggi di Indonesia harus menerima kemajuan dalam teknologi dan
transformasi revolusi industrI 4.0 yang berlangsung dengan cepat. Universitas
di Indonesia dituntut untuk dapat menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi
daya saing tinggi dalam skala global atau internasional.

Dalam konteks ini, kurikulum
berbasis capaian pembelajaran (Outcome Based Education/OBE) menjadi keniscayaan
bagi perguruan tinggi di Indonesia, tak terkecuali perguruan tinggi Islam.
Dengan OBE, proses pembelajaran berfokus pada capaian pembelajaran (learning
outcomes) yang diharapkan dari mahasiswa setelah menyelesaikan suatu mata
kuliah, semester, atau program studi.

Kegiatan ini dimulai pada pukul
09.00 WIB yang dihadiri oleh

1.      
Bapak Hadi Ismanto, S.HI., M.Pd. ( Wakil Rektor
I Universitas NU Sidoarjo)

2.      
Ibu Dr. Ana – Christanti, S.Pd., M.Pd. (Kepala  UPT pengembangan dan – inovasi pendidikan)

3.      
Ibu Hj. Muhafidhah Novie, S.M., M.M. (Dekan
Fakultas Ekonomi)

4.      
Ibu Dian Fahriani, S.E., M.SA. (Kaprodi
Akuntansi)

5.      
Bapak Dr. Ardi Hamzah, SE., M.Si., Ak., CA.,
ACPA, AAP-B, CSRS, CSRA, CPSAK (Pemateri)

6.      
Bapak Achmad Wicaksono, S.Ak., M.Ak. (Sekprodi
Akuntansi)

7.      
Bapak Chairil Anwar, S.P., M.Ak. (Dosen Prodi
Akuntansi)

Dalam acara tersebut, peserta forum secara aktif berbagi ide dan
pengalaman mengenai implementasi OBE dalam kurikulum mereka masing-masing. Para
pemangku kepentingan dari berbagai latar belakang pendidikan, termasuk akademisi,
dan praktisi industri, turut serta memberikan pandangan kritis mereka terhadap
upaya peningkatan kurikulum.

 

Penerapan OBE memungkinkan pengembangan kurikulum yang fleksibel dan
responsif terhadap perubahan zaman. Silabus dan bahan ajar dapat disesuaikan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebutuhan industri tanpa
harus mengubah capaian pembelajaran yang ditetapkan. Dengan demikian, lulusan
Universitas Nadhlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) Prodi Akuntansi akan memiliki
kompetensi aktual yang dibutuhkan industri dan masyarakat global.

Selain itu, OBE mendorong peran aktif mahasiswa dalam proses
pembelajaran. Mahasiswa tidak hanya menerima transfer pengetahuan dari dosen,
tapi aktif membangun pemahamannya sendiri untuk mencapai kompetensi yang
ditargetkan.

                Salah satu sorotan utama
dari diskusi ini adalah penekanan terhadap kurikulum Internasional . Peserta
forum sepakat bahwa dengan mengadaptasi kurikulum OBE, mahasiswa akan lebih siap
menghadapi tantangan dunia nyata dan pasar kerja yang terus berubah. Peserta menggunakan
3 pendektan OBE dalam menentukan kurikulum yaitu:
1. Outcome-Based Curriculum (OBC)
2. Outcome-Based Teaching and Learning (OBTL)

3.
Outcome-Based Assesment and Evaluation for Improvement (OBAEI)

Dengan suksesnya kegiatan ini diharapkan Universitas Nadhlatul Ulama
Sidoarjo (UNUSIDA) Prodi Akuntansi mampu menjawab tantangan pengembangan
kurikulum yang dinamis.